Data tangkapan sangat penting untuk menentukan strategi pengelolaan perikanan yang tepat. Dalam hal ini, maka menjadi penting sinkronisasi data yang dihasilkan. Beberapa kasus yang terjadi, sebagai contoh data tangkapan yang disajikan oleh  Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) berbeda dengan data tangkapan nasional. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan metodologi yang digunakan. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi IOTC dan Indonesia untuk melakukan pembaharuan pada metodologi yang digunakan, dikarenakan metodologi sebelumnya yang sudah lama dan sedikit membingungkan.

Pada bulan Juni 2024, Indonesia dengan Sekretariat IOTC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan terkait dengan “Indonesia Preparatory Meeting for the 26th Working Parting on Tropical Tunas”. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelesaikan estimasi ulang data tangkapan tahunan Indonesia tahun 2010-2022 dan menyiapkan delegasi Indonesia pada 26th Working Party on Tropical Tunas Data Preparatory Meeting. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari di Luminor Hotel Padjajaran, Bogor ini dihadiri oleh 21 peserta yang didukung oleh Directorate of Fisheries Resources Management and supported by the Sustainable Fisheries and Communities Trust (SFACT). Adapun luaran yang ditargetkan pada pertemuan ini diantaranya makalah tentang estimasi ulang data tangkapan tahunan Indonesia 2010-2022 dan makalah untuk delegasi Indonesia pada  26th Working Parting on Tropical Tunas Data Preparatory Meeting.