Ditulis oleh Admin | 12 October 2024
0 Comments
Ecosystem Approaches of Fisheries Management (EAFM) merupakan salah satu pendekatan pengelolaan perikanan yang tidak lagi berfokus pada spesies target, namun memanfaatkan pengambilan keputusan yang menyeimbangkan kesejahteraan lingkungan atau ekosistem, manusia, dan sosial dengan kerangka kerja yang baik. Konsep ini menjunjung tinggi perikanan bergantung pada ekosistem yang sehat, sehingga setiap komponen dalam ekosistem saling berpengaruh.
Fisheries Resource Center of Indonesia bersama dengan lembaga/instansi terkait berkolaborasi menerapkan EAFM untuk perikanan kakap dan kerapu di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Pada 8-10 Oktober 2024, Prof. Budy Wiryawan, selaku penasehat FRCI diundang pada acara Technical workshop on experiences of EAF implementation in Asia di Penang, Malaysia yang dihadiri oleh 10 penulis utama. Prof. Buddy diundang menjadi pembicara untuk mempresentasikan manuskrip untuk publikasi Technical Paper FAO yang akan datang. Judul yang dibawakan yakni “Lessons from Efforts to Sustainably Manage Small-Scale Grouper and Snapper Fisheries in Saleh Bay”
Penerapan EAFM di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat memberikan banyak wawasan, pembelajaran, dan pengalaman baru. Pengelolaan kawasan teluk yang membutuhkan berbagai taktik, salah satunya adalah penegakan peraturan dan regulasi seperti ukuran minimum tangkapan ikan, kail, dan jaring. Tidak hanya itu, kerja sama para pemangku kepentingan, penetapan kerangka regulasi, dan penerapan manajemen adaptif juga penting untuk mencapai tujuan ekologi dan sosial ekonomi perikanan di Teluk Saleh. This approach is also still faced with several challenges, including the need to ensure continuity in monitoring fish stocks and habitat conditions and strengthening the governance system by aligning traditional and modern governance through the Fisheries Management Action Plan and Strategy for Utilization of grouper and snapper resources.