Ditulis oleh Admin | 26 December 2021
0 Comments
Pendataan perikanan rajungan di Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus implementasi proyek GEF-5 di WPPNRI 712. Yayasan Rekam Nusantara sebagai mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan telah bertemu dengan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan mitra pendukung, untuk melakukan sinkronisasi program dan mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka pengelolaan rajungan, yang salah satunya adalah penguatan pendataan. Usulan untuk melakukan penguatan data rajungan selama tiga bulan telah disampaikan oleh REKAM kepada FAO, dan pada tanggal 30 Oktober 2021, pertemuan perdana antarpihak yang terlibat diselenggarakan secara virtual. Tim REKAM mempresentasikan rencana kegiatan dengan rinci kepada peserta yang meliputi Direktorat PSDI KKP, Direktorat KAPI KKP, Pusat Riset Perikanan KKP, Pusat Data, Statistik, dan Informasi KKP, DKP Provinsi Jawa Tengah, DKP Kabupaten Demak, FAO Indonesia, dan IPB University. Pada pelaksanaannya nanti, kegiatan pendataan akan melibatkan kelompok nelayan rajungan yang didampingi oleh penyuluh perikanan daerah. Tim REKAM akan memberikan pelatihan kepada kelompok nelayan mengenai teknik pengambilan data dan pengisian form pendataan, serta memberikan dukungan kepada penyuluh dalam mendampingi pendataan. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pendataan dapat berjalan secara berkesinambungan dan tidak semata bergantung pada inisiatif maupun pembiayaan pihak eksternal. Ketersediaan data yang sesuai standar dan berkesinambungan akan sangat membantu dalam menyusun kebijakan pengelolaan. Berdasarkan hasil kunjungan lokasi dan kajian kebutuhan (need assessment), Dusun Tambak Polo ditetapkan sebagai lokasi kegiatan. Dusun ini berada di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, dengan jumlah penduduk sekitar 300 KK dan jumlah nelayan 174 jiwa. Jenis rajungan yang menjadi komoditas tangkapan nelayan adalah Portunus pelagicus dan Portunus sanguinolentus. Jumlah armada perikanan sebanyak 94 armada dengan alat tangkap dominan adalah jaring insang dasar (daerah penangkapan berjarak 2-5 mil), arad (2-3 mil), dan sodo (1-3 mil). Informasi yang dikumpulkan meliputi trip penangkapan dan parameter biologi hasil tangkapan. Nelayan atau pengumpul melakukan pencatatan di lembar formulir yang selanjutnya diserahkan kepada penyuluh untuk disalin kedalam program Excel dan diunggah ke penyimpan data virtual (Google Drive).