Home / Kegiatan / dukung-tata-kelola-ekosistem-pesisir-frci-menyelenggarakan-pelatihan-google-earth-engine-di-ntb

Dukung Tata Kelola Ekosistem Pesisir, FRCI Menyelenggarakan Pelatihan Google Earth Engine di NTB

Ditulis oleh Admin | 04 February 2025

0 Comments

Ekosistem mangrove dan lamun di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung perekonomian masyarakat pesisir. Namun, pemanfaatan sumber daya alam hayati ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar tidak merusak ekosistem. Untuk mendukung upaya pengelolaan yang lebih baik, FRCI dan Yayasan REKAM Nusantara bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Yayasan Bentang Alam Nusantara, Wildlife Conservation Society (WCS), Forum Ilmiah Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan (FIP2B) Provinsi NTB, serta Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Mataram menyelenggarakan Pelatihan Google Earth Engine (GEE) pada tanggal 3-4 Desember 2024 di Hotel Aston Inn, Mataram.

Pelatihan ini diikuti oleh pemerintah lokal dan instansi terkait pengelolaan kelautan dan perikanan di NTB ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menganalisis data spasial dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam pengelolaan habitat lamun dan mangrove. Google Earth Engine (GEE) sebagai platform pemantauan geospasial berbasis cloud menawarkan solusi praktis untuk melakukan pengawasan dan pengelolaan ekosistem secara real-time.

Tim pelaksana, dari Yayasan REKAM Nusantara diwakili oleh Marsha Hamidah, FIP2B Provinsi NTB diwakili oleh Jessica Pingkan, dan Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Mataram diwakili oleh Dr. Soraya Gigentika, S.Pi., M.Si., menyampaikan penjelasan mengenai perangkat lunak GEE, diikuti dengan akses dan visualisasi data, cara memuat dan memproses data satelit, analisis perubahan tutupan lahan, sampai dengan deteksi perubahan lingkungan ekosistem pesisir. Peserta juga diberikan ilmu analisis data spasial lanjutan menggunakan perangkat lunak ArcGIS.

Melalui pelatihan ini, peserta dapat menggunakan menggunakan GEE untuk mengolah dan menganalisis data citra satelit, serta keterampilan untuk mengelola data besar. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk memetakan sebaran dan perubahan tutupan lahan mangrove dan lamun, serta mengidentifikasi area-area yang perlu mendapat perhatian khusus. Peserta juga dapat mengintegrasikan informasi yang diperoleh ke dalam proses analisis perikanan, pengelolaan laut berkelanjutan, dan pengambilan keputusan berbasis data ilmiah.


Berikan Komentar

Bagikan