Home / Kegiatan / diskusi-terpumpun-rantai-pasok-komoditas-unggulan-hasil-laut-indonesia

Diskusi Terpumpun Rantai Pasok Komoditas Unggulan Hasil Laut Indonesia

Ditulis oleh Admin | 09 December 2021

0 Comments

Tuna, kakap, dan rumput laut merupakan komoditi unggulan hasil laut Indonesia yang menjadi fokus proyek kajian rantai pasok, sebagai bagian dari pendanaan hibah COREMAP-CTI Asian Development Bank (ADB) yang dikelola oleh Kementerian PPN / Bappenas melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Pada tanggal 22 dan 26 November yang lalu, Bappenas bersama ICCTF dan konsorsium pelaksana yang terdiri dari PT Geohetrands, Yayasan Reef Check Indonesia, Sekolah Bisnis IPB, dan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara (REKAM), menyelenggarakan Diskusi Terpumpun sekaligus Sosialisasi Program mengenai Kajian Biofisik di Kawasan Perlindungan Laut serta Rantai Pasok dan Analisis Pasar untuk Komoditas Tuna, Kakap, dan Rumput Laut. Kegiatan dilaksanakan secara hibrid, yaitu melalui tatap muka langsung di Hotel JS Luwansa Jakarta (22 November 2021) dan Hilton Bali Resort Nusa Dua (26 November 2021) dan secara virtual melalui Zoom. Diskusi Terpumpun mengundang perwakilan dari instansi pemerintah pusat, seperti Kementrian Perindustrian dan Kementrian Kelautan dan Perikanan, dinas daerah (Dinas Kelautan dan Perikanan dan UPT Pengelola Kawasan Konservasi), serta universitas di lingkup Bali dan Nusa Tenggara. Dalam kegiatan Diskusi Terpumpun sesi pertama di Jakarta, peserta dikelompokkan sesuai dengan pekerjaan dan bidang keilmuan untuk bertukar gagasan dan masukan perihal fungsi dan peran pemangku kepentingan, serta ketersedian data yang dibutuhkan untuk pengelolaan tuna, kakap merah, dan rumput laut, serta kawasan konservasi perairan. Pada kegiatan berikutnya di Bali, Direktur ICCTF Tonny Wagey dan Project Leader Konsorsium Asep Sukmara menyampaikan paparan mengenai kegiatan COREMAP CTI ADB dan rincian program Grant Package 7 yang menjadi payung kegiatan. Hasil dari Diskusi Terpumpun selanjutnya akan digunakan sebagai data rona dan masukan dalam menyusun laporan awal kegiatan.


Berikan Komentar

Bagikan