Saat ini, 35% Sumber Daya Ikan (SDI) di Indonesia berada kondisi dieksploitasi berlebihan, sementara 54% dalam kondisi dieksploitasi penuh. Maka, diperlukan pengkajian stok ikan untuk memberikan informasi imliah dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya ikan. Berangkat dari hal itu, Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Dit. PSDI KKP) bekerja sama dengan BRIN, IPB University, Yayasan Rekam Nusantara unit Fisheries Resource Center of Indonesia (FRCI), dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengadakan kegiatan Pelatihan Analisis Data untuk Pendugaan Stok SDI. Kegiatan yang dilakukan di Kantor FRCI pada tanggal 20-22 Maret 2024 ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola perikanan dalam mengumpulkan dan menganalisis data perikanan guna mendukung pengelolaan perikanan di Indonesia.

Pelatihan ini diikuti oleh 12 staf pengelola produksi perikanan tangkap dan analisis sumber daya ikan yang terlibat dalam pengelolaan perikanan di tingkat provinsi dan nasional. Adapun materi pelatihan mencakup 9 modul, yang terdiri atas:

- Modul 1: Pengantar Pengelolaan Perikanan di Indonesia, oleh Aris Budiarto (Dit. PSDI KKP)

- Modul 2: Science Nexus Policy, Desain Riset dan Pengumpulan Data, oleh Moh. Natsir (BRIN)

- Modul 3: Pengantar Pengkajian Stok Ikan, oleh Prof. Budy Wiryawan (Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, IPB University)

- Modul 4: Pengkajian Stok Ikan dengan pendekatan holistik, oleh Moh. Natsir (BRIN)

- Modul 5: Instalasi dan Pengenalan R, oleh Irfan Yulianto (FRCI dan IPB University)

- Modul 6: Pendugaan CPUE dengan GLM, oleh Irfan Yulianto (FRCI dan IPB University)

- Modul 7: Explorasi data PIPP dan e-logbook dengan Rstudio, oleh Siska Agustina (YKAN)

- Modul 8: Pengantar Pengkajian Stok Ikan dengan pendekatan data panjang, oleh Moh. Natsir (BRIN)

- Modul 9: Indikator Panjang dalam Pengelolaan Perikanan, oleh Moh. Natsir (BRIN)

Selain itu, peserta pelatihan juga melakukan uji coba dan praktek analisis data yang dipandu oleh Siska Agustina, Irfan Yulianto, Moh. Natsir, dan Intan D. Hartati (FRCI).

Melalui kegiatan ini, FRCI berharap dapat menjembatani kesenjangan antara penelitian ilmiah dan implementasi kebijakan, serta memastikan bahwa strategi pengelolaan perikanan di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah.